Gigi Renggang ada Solusinya.., Tenang

Memiliki gigi renggang atau bercelah pastilah sangat mengganggu. Baik secara estetika ataupun ketika digunakan saat makan. Dalam kedokteran gigi, gigi renggang ini disebut diastema. Dan, ada dua jenis diastema, yaitu single diastema dan multiple diastema.

Single diastema merupakan kondisi di mana ada satu celah pada gigi yang renggang. Sementara multiple diastema, artinya ada dua atau lebih celah pada gigi pasien. Jika gigi renggang ada di antara depan rahang, maka disebut central diastema.

Kondisi diastema ini bisa terjadi pada rahang atas ataupun bawah. Salah satu penyebabnya bisa saja karena kelainan genetik di mana ukuran gigi kecil sedangkan lengkung rahangnya besar. Penyebab lainnya yaitu perlekatan frenulum bibir yang terlalu tinggi.

Faktor lain yang juga menjadi penyebab diastema yaitu adanya gigi yang tanggal sehingga menyebabkan struktur gigi menjadi renggang karena ada ruang kosong. Jika hal ini terjadi pada anak, ruang kosong tersebut bisa tumbuh gigi kembali. Namun, saat terjadi pada orang dewasa, maka perlu dirapatkan kembali.

Umumnya, diastema ini tidak bisa dicegah. Namun, Anda bisa mengurangi risiko berkembangnya diastema dengan menghentikan kebiasaan. Pada anak kecil, ajarkan agar mereka tidak sering menghisap jempol, serta rajin menjaga kebersihan gigi dan mulut, serta pastinya rutin mengunjungi dokter gigi.

Perawatan untuk Gigi Renggang

Perawatan untuk mengatasi gigi renggang ada beberapa jenis. Semua tergantung pada faktor penyebabnya. Namun, secara garis besar, berikut beberapa solusi yang akan ditawarkan dokter kepada pasien gigi renggang.

Pemotongan Frenulum

Frenulum adalah lipatan membran mukosa yang fungsinya melekatkan bibir atas dengan gusi rahang atas. Frenulum yang berpotensi menjadi penyebab diastema yaitu frenulum labialis untuk gigi atas dan frenulum lingualis untuk gigi bawah.

Apabila frenulum memiliki perlekatan lebih tinggi dibanding kondisi normal, maka pelekatan tersambung ke gusi di antara kedua gigi. Akibatnya, akan muncul celah di antara kedua gigi ini. Untuk mengatasinya yaitu dengan memotong frenulum atau tindakan frenektomi. Selanjutnya dilanjutkan dengan perawatan ortodontik untuk merapatkan gigi yang renggang.

Pemakaian Kawat Gigi

Perawatan lain untuk diastema yaitu menggunakan kawat gigi. Biasanya alternatif ini dipilih jika gigi renggang muncul akibat faktor keturunan. Setelah selesai penggunaan kawat gigi, dokter akan menganjurkan pasien untuk memakai retainer. Hal ini diperlukan untuk mencegah gigi kembali ke posisi awal.

Penambalan Komposit

Penambalan dengan menggunakan bahan komposit juga menjadi salah satu alternatif lain untuk solusi gigi renggang. Bahan ini memiliki warna yang sangat mirip dengan gigi asli, dan aman untuk tubuh.

Penambalan ini bisa dikerjakan jika tidak ada penghalang seperti perlekatan frenulum yang tinggi atau kebiasaan buruk yang melandasi terjadinya gigi renggang. Biaya untuk tambal gigi memakai bahan komposit ini relatif terjangkau, dan bisa dikerjakan dalam sekali kunjungan.

Veneer Gigi

Cara lain untuk mengatasi diastema yaitu dengan veneer gigi direct ataupun indirect. Pada veneer direct, dokter gigi akan membuat veneer dari bahan komposit, sehingga hasilnya bisa langsung terlihat dalam sekali kunjungan.

Sementara pada veneer indirect, dokter gigi akan mencetak gigi pasien dan kemudian dikirim ke laboratorium gigi. Saat hasil veneer ini sudah jadi, maka akan ditempelkan ke gigi dengan perekat khusus.

Dental Bridge

Penutupan celah antar gigi ini dilakukan dengan pontik atau gigi palsu. Dokter gigi biasanya menggunakan bahan dari porselen yang warnanya bisa disesuaikan dengan warna gigi asli Anda agar terlihat natural dan tidka mencolok.

Cara ini relatif sangat efektif, apalagi jika gigi renggan ini disebebakan oleh gigi yang tanggal atau ukuran gigi lebih kecil. Dental bridge sendiri terdiri dari pontik dan mahkota gigi untuk gigi yang ada di antara celah.